suaramedia.id – Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terjerumus dalam kecanduan judi online (judol) yang berujung pada lilitan utang pinjaman online (pinjol). Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo mengungkap kasus ini setelah menerima laporan tentang ketidakhadiran siswa tersebut di sekolah dalam waktu yang lama.

Related Post
Nur Hadiyanto, Sekretaris Disdikpora Kulon Progo, menjelaskan bahwa setelah melakukan pendekatan intensif, terungkaplah akar permasalahan yang dihadapi siswa tersebut. "Awalnya dari permainan daring biasa, namun kemudian terpapar unsur perjudian, hingga akhirnya kecanduan judol dan terjerat pinjol," ungkap Nur, Minggu (26/10).

Menurut informasi yang dihimpun suaramedia.id – , siswa tersebut menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik bibinya untuk mengakses layanan pinjol. Karena kesulitan melunasi utang, siswa tersebut bahkan meminjam uang dari teman-temannya hingga mencapai sekitar Rp4 juta.
"Karena tidak mampu mengembalikan pinjaman, siswa tersebut menjadi takut untuk pergi ke sekolah," imbuh Nur. Rasa malu karena ketahuan berjudi dan memiliki utang kepada teman-temannya menjadi alasan utama ketidakhadirannya.
Nur menambahkan bahwa siswa ini berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya, sementara ayahnya bekerja di Kalimantan. Kurangnya pengawasan dari orang tua diduga menjadi faktor pemicu kecanduan judol yang berujung pada jeratan pinjol.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah siswa tersebut putus sekolah. Penanganan dilakukan secara lintas organisasi perangkat daerah (OPD), dimulai dengan memfasilitasi layanan psikologi klinis untuk mendampingi dan menyembuhkan kecanduan judol siswa tersebut. "Saya yakin psikolog memiliki metode yang tepat untuk mengatasi masalah ini," ujar Nur.
Nur mengklaim bahwa hingga saat ini belum ada temuan kasus serupa lainnya. Namun, Disdikpora akan terus melakukan penelusuran untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.



Tinggalkan komentar