suaramedia.id – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus berupaya mengungkap identitas korban robohnya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Kabar terbaru, tim berhasil mengidentifikasi 8 kantong jenazah, terdiri dari 7 jenazah utuh dan satu bagian tubuh, sehingga total korban teridentifikasi menjadi 17 orang.

Related Post
Kombes M Khusnan, Kabid Dokkes Polda Jatim, menjelaskan bahwa proses identifikasi melibatkan pencocokan data ante mortem (data sebelum meninggal) yang dikumpulkan dari keluarga korban dengan data post mortem (data setelah meninggal) dari jenazah. Data ante mortem meliputi catatan medis, gigi, sidik jari, dan properti pribadi.

Kombes Pol Wahju Hadijati, Kabid DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, menambahkan bahwa beberapa jenazah ditemukan tidak utuh, namun hasil pencocokan memastikan bahwa bagian-bagian tubuh tersebut berasal dari satu orang yang sama. Salah satu contohnya adalah jenazah Moh Dafin, yang teridentifikasi dari dua kantong jenazah berbeda.
Berikut adalah daftar lengkap 17 korban Ponpes Al Khoziny yang telah berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim:
- Maulana Alfan Ibrahimavic, 15 tahun, Surabaya
- Muhammad Soleh, 22 tahun, Bangka Belitung
- Muhammad Mashudulhaq, 14 tahun, Surabaya
- Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, Surabaya
- M Agus Ubaidillah, 14 tahun, Surabaya
- Firman Noor, 16 tahun, Surabaya
- M Azka Ibadurrahman, 13 tahun, Surabaya
- Daul Milal, 15 tahun, Surabaya
- Nurudin, 13 tahun, Bangkalan
- Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, Surabaya
- Moh Royhan Mustofa, 17 tahun, Bangkalan
- Abdul Fattah, 18 tahun, Sampang
- Wasiur Rohib, 17 tahun, Surabaya
- Mohammad Aziz Pratama Yudistira, 16 tahun, Bekasi
- Moh Dafin, 13 tahun, Semarang
- M Ali Rahbini, 19 tahun, Sampang
- Sulaiman Hadi, 15 tahun, Bangkalan
Seluruh jenazah yang telah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Bhayangkara Surabaya. Tim DVI terus bekerja keras untuk mengidentifikasi korban lainnya dan memberikan kepastian kepada keluarga yang menunggu.
Tinggalkan komentar