Waduh, Box Kwh Meteran Listrik SMAN 22 Pagedangan di Putus

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Miris, dunia pendidikan yang seharusnya memberi contoh suri tauladan yang baik. Dapat tercoreng oleh ulah segelintir oknum kepala sekolah maupun guru yang tidak bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.

Seperti halnya yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 22 Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten. Dimana sekolah tersebut dinilai tidak memberikan contoh kepada para murid, orang tua murid dan masyarakat pada umumnya dengan adanya peristiwa pemutusan box Kwh meteran listrik.

Berdasarkan pantauan di lapangan, salah satu box meteran Kwh listrik di sekolah tersebut telah di putus petugas PLN Cabang Serpong pada Senin, (11/5/20), lantaran diduga telat membayar tagihan selama kurang lebih empat bulan lamanya.

Salah seorang, petugas PLN yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, bahwa pemutusan aliran listrik di sekolah tersebut sesuai perintah kantor tempat dia bekerja, dikarenakan pihak sekolah belum membayar tagihan hampir kurang lebih kurang 10 (sepuluh) juta Rupiah.

“Adapun rincian di box meteran lantai satu tagihan listriknya RP. 9.6013.951 sejak bulan februari sampai dengan Mei 2020” katanya, saat pengecekan kembali box meteran listrik di lantai 2 gedung sekolah tersebut Selasa, (12/5/20).

“Kalau tagihan listrik di box Kwh lantai 2 ini lebih kurang RP. 3.200.000 kalau dalam tempo delapan hari belum dibayar, terpaksa di putus juga,” tandasnya.

Sementara saat dikonfirmasi awak media, melalui sambungan telepon serta beberapa pesan singkat kepada Cahya Budi selaku Kepala Sekolah SMAN 22 Pagedangan tersebut, dirinya hingga kini belum memberikan jawaban.

Adapun, saat ditanya, salah satu staf atau guru pengajarnya di sekolah itu yang juga merupakan orang kepercayaan Kepala Sekolah tersebut, Kris menyebutkan, ketidak tahuannya mengenai pemutusan box meteran Kwh listrik di sekolah tersebut.

Baca Juga..!  Sanitasi Sebagai Satu Wawasan Pembangunan, Sudahkah Kabupapaten Tangerang Memberi Bukti ?

“Waalaikumsalam, mohon maaf pak itu ranah kepsek, saya tidak bisa komentar apa apa,” tulisnya via pesan singkat.

(Ksh)

Facebook Comments