Untuk menghilangkan Bau dan Asap TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang Di Semprot Cairan B-8

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, H. Ahmad Taufik mengatakan. Bahwa untuk menanggulangi dampak bau dan asap di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Jatiwaringin, pihaknya tengah mengupayakan dengan semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

“Kami DLHK kabupaten tangerang sedang berupaya mencari solusi untuk mengatasi bau dan gangguan asap akibat timbunan sampah di TPA Jatiwaringin. Dan saat ini kami sedang melakukan penyemprotan cairan bio technology yang dicampur air agar dapat meminimalisir gangguan bau dan asap di sekitar TPA ini,” ujarnya di lokasi TPA Jatiwaringin, Desa Jatiwangi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Selasa (29/10/19).

Lebih lanjut, kata Ahmad Taufik, pihaknya sengaja mendatangkan Profesor Rusdi Ch. dari Bio Technology Indonesia guna uji coba cairan B-8 yang berfungsi mengurai limbah organik ramah lingkungan.

“Kalau memang penyemprotan cairan ini berjalan dengan baik, dapat menghilangkan bau dan asap dari sampah. Kami akan lakukan secara berkala,” katanya, di dampingi Kepala UPT TPA Jatiwaringin A. Sugandi beserta jajaran DLHK Kabupaten Tangerang.

Dari luas area sekitar 22 Hektar yang ada di TPA Jatiwaringin, sambung Ahmad Taufik. Rencanannya akan di bangun turap dan penataan taman-taman di sekitar lokasi. 

“Kedepan, selain pembangun gerbang dan kantor UPT, di sekitar lokasi akan kami bangun turap untuk penahan sampah supaya tidak berserakan dan terkesan kumuh. Juga penataan taman-taman agar tampak sejuk dan indah. Mudah-mudahan ini di amini oleh bapak bupati kita,” tegas Ahmad Taufik. 

Dijelaskannya lagi, upaya tersebut juga tidak terlepas dari kepedulian pihak DLHK Kabupaten Tangerang kepada warga sekitar, terutama warga perumahan agar tidak merasa terganggu dengan keberadaan TPA. Meski diakui keberadaan TPA jauh lebih awal dari perumahan di wilayah itu. 

“Keberadaan TPA ini lebih awal dari perumahan warga sekitar, namun demikian bukan berarti kami menyalahkan pengembang, akan tapi kami ingin mencari solusi supaya persoalan warga yang terkena dampak akibat adanya TPA ini bisa diatasi,” tukasnya. 

(Ksh)