Tokoh Pemuda Dan Kyai Nu Geram “Jangan Jadikan Banyuwangi Jadi Kota Wisata Birahi”

BANYUWANGI|JATIM, – suaramedia.id
Aksi unjuk rasa  Pegiat lingkungan, Ormas Pemuda Pancasila, Tokoh Masyarakat ,dan masyarakat kecamatan Wonsorejo serta beberapa LSM yang tergabung di FPB ( forum Peduli Banyuwangi) membatalkan perjanjian sewa Pulau Tabuhan. Agenda aksi tersebut  dilaksanakan di depan kantor DPRD dan kantor Pemkab Banyuwangi  pada hari Senin (10/02/2020).

Menurut Danu Budiono korlap  FPB aksi ini didasari karena tidak adanya kajian yang mendalam dan komperhensif dari Bupati dan SKPD terkait pulau Tabuhan yang disewakan ke investor asing. Bukan persoalan ekonomi semata atau meningkatkan PAD saja. Melainkan aspek sosial, sumber daya, Ekosistem biota laut dan  hilangnya akses publik terhadap kawasan tersebut.
Contoh Nelayan atau warga sekitar tidak dapat lagi menangkap ikan atau mengelola sumber daya perairan.

Ketika dihubungi via telepon seluler Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan M. Yanuar Bramuda hp,nya tidak aktif.

Polemik Pulau Tabuhan yang sebelumnya sudah di hearing dua kali oleh DPRD Banyuwangi tapi tidak ditanggapi oleh wakil rakyat dan SKPD terkait, hal itu membuat geram aktifis pemuda Anshor Gus Firdaus  dan Wakil Ketua Rois Suriyah PCNU Banyuwangi KH. Syamsul Maarif.

Saat diwawancara suaramedia.id Gus Fir menunjukkan rekaman percakapan dengan Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Makmur Ketapang Banyuwangi KH. Syamsul Maarif. Ia siap kawal dan bersurat kepada Presiden Jokowi untuk membatalkan sewa Pulau Tabuhan kepada investor asing.

“ Kalau berani jangan takut kalau takut jangan berani ” kata kyai Syamsul kepada Gus Firdaus aktifis Pemuda Anshor.

“ Saya sebagai Pemuda Anshor dan bertindak atas nama pribadi khawatir kalau Pulau Tabuhan dijadikan tempat maksiat seperti The Paragon di Senggigi yang menyuguhkan Minuman Alkohol dan wanita cantik yang mengumbar Aurat”, imbuh Gus Fir, sapaan Achmad Thohir Wijaya Firdaus.

Baca Juga..!  Horas! Dandim Jayawijaya Hadiri Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Pemuda Batak Bersatu Kabupaten Jayawijaya

“ Diperlukan kajian dari berbagai macam Aspek terkait penyewaan Pulau Tabuhan, untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah sih boleh saja tetapi harus dipertimbangkan Asas manfaat dan Mudhorotnya bagi masyarakat Banyuwangi  dan generasi yang akan datang, jangan jadikan Banyuwangi menjadi kota wisata birahi ”, tegas Gus Fir .

(yg)

Facebook Comments