Taddabur Qur’an Kajian Jum,at “Surah Ar-Rahmaan” (QS : 55) Oleh : Ustadz Ridwan Suhardi, LC

TANGERANG|BANTEN, suaramedia.id – السلام علیکم و رحمة ا￾ و بركاته
Alhamdulillah, dalam kesempatan perdana ini suaramedia.id menghadirkan tulisan berupa Kajian Jum’at dan akan terus disampaikan setiap pekan, bersama ustadz Ridwan Suhardi, LC (Al Hafidz).

Ustadz Ridwan Suhardi, LC (Al Hafidz) merupakan
Kepala LTQ (Lembaga Tahfidz dan Tahsin Qur’an) Asy
Syukriyyah, pengajar tafsir Al Qur’an di LBQ Risalatuna
Jakarta, pengasuh halaqah Al Qur’an jemaah Mesjid
Jami’ At Taqwa, Meruya, Jakarta Barat dan juga aktif
sebagai penjamin Mutu Al Qur’an SIT Al Madani, Kuningan Jawa Barat.

Selain banyak menjabat diberbagai tempat khusus
pada bidang Al Quran beliau adalah lulusan dari Universitas
Abu Bakr Islamic Karachi Pakistan.

Beliau menempuh pendidikan di sana kurang lebih 4 tahun.
Dalam disiplin ilmu al Quran Kajian Jumat ini, disampaikan dalam rangka pencerahan, peningkatan pengetahuan dan
pemahaman, perenungan rahasia dan hikmah tentang Al Quran.

Jumat kali ini mentadabburi surah Ar Rahmaan (Qs : 55) ayat 2 – 4.

Sedikit kita cermati susunan ayat 2 – 4, Allah yg Maha penyayang (dengan penuh kasih sayang) mengajarkan Al Qur’an, menciptakan manusia, mengajarkan Al bayan. Kalau tentang Al Qur’an, kita In Sya Allah sedikit faham, tapi kalau bayan, itu apa? Bayan itu sendiri sebetulnya salah satu nama Al Qur’an, lalu apa bedanya?Rancuh dong, kan udah ada kata
Al Qur’an, kenapa harus pake lagi al bayan? Mari kita lihat dasarnya kalau Qur’an itu membaca, sementara bayan itu artinya penjelasan.

Dari akar katanya saja sudah jelas, bahwa kita bukan hanya diminta untuk mengajarkan baca Al Qur’an, tapi juga menjelaskan.

Maka teman-teman sekalian, tidak cukup kita mengajarkan cara membaca kata m-a-k-a-n , tetapi juga menjelaskan makan yg baik, dengan tangan kanan, baca bismillah, dan seterusnya.

Baca Juga..!  Masyarakat Apresiasi Kegiatan Jum'at Barokah Kompi 2 Batalyon B Pelopor Aramiah

Begitu juga kata atau pelajaran yang lain.

So, jauh lebih dari itu, kita diminta untuk memahamkan diri kita dan yang kita bina terhadap apa yang kita ajarkan.

Pendek kata, kita mengajarkan kandungan ilmu yang kita sampaikan, dan mengajarkan kandungan ilmu itu yang terbaik tidak lain adalah dengan action, atau perbuatan. Seperti pepatah arab mengatakan, dakwah dengan perbuatan lebih berkesan dari lisan.

Lisan dan perbuatan inilah yang menjadikan Nabi begitu gemilang mengajar para sahabat. Maka Beruntunglah jika kita terus bisa memperbaiki akhlak kita dengan izin Allah, sehingga kita bukan hanya mengajarkan baca, tapi juga menunjukkan ahlak.

Semoga kita termasuk orang-orang yg senantiasa mendapatkan bimbingan akhlak yang mulia.

(Sopyan)

Facebook Comments