TANGERANG|BANTEN, – suaramedia.id
Bertempat di Aula Lantai 2 SMPIT Asy-syukriyah Jln.KH Hasyim Ashari, Cipondoh Kota Tangerang sejumlah Guru Mata Pelajaran dan wali kelas mengadakan penerapan Aplikasi E-Raport, dengan menghadirkan nara sumber Nasrullah, S.Kom.
Ini merupakan Implementasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang pengelolaannya berbasis elektronik, sehingga orang tua dapat melihat nilai raport tanpa harus datang ke sekolah. Demikian dikatakan Kepala SMPIT Asy-Syukriyah Iwan Wahyudi. Mpd, kepada suaramedia.id sabtu (22/2/20).
Lebih lanjut ia menjelaskan, Yayasan Islam Asy -syukriyah sudah memiliki fasilitas yang memadai, sehingga Penerapan E-Raport di Semester Genap ini sudah dapat diterapkan. Jadi nanti wali murid bisa dengan mudah mengakses langsung hasil belajar putra dan putrinya dengan Aplikasi E-Raport tersebut. Ujarnya
Hal yang sama selaku nara sumber dalam acara pelatihan tersebut, Nasrullah, S.Kom
mengatakan, Aplikasi E-Raport ini sudah digulirkan semenjak Tahun 2017 oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan dan dikuatkan kembali Tahun ini, oleh Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Seperti pada tingkat SMPN yang ada dikota ini, E- Raport diwajibkan secara resmi ke seluruh sekolah setingkat SMP yang ada di wilayah Kota Tangerang. Bertujuan agar para orangtua siswa bisa melihat langsung hasil ujian dari anaknya.
Untuk itu Yayasan Islam Asy-syukriyah terus mensosialisasikan E-Raport kepada pihak sekolah.
Menurutnya, dengan adanya E-Raport, orangtua siswa bisa melihat dan memantau langsung nilai anaknya, bahkan sampai ke ulangan harian akan kita upload.
Ujarnya.
Keuntungan lainnya, dengan diterapkannya E-Raport adalah hasil ujian bisa langsung terlihat,
dengan begitu, orangtua pada akhirnya akan ikut memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi anak dalam menuntut ilmu. Jadi orangtua tau harus seperti apa, jelasnya seraya menyatakan, “E-Raport bisa dilihat di Android atau di aplikasi Tangerang LIVE”.
Jumlah yang mengikuti sosialisasi E-Raport sebanyak 40 pesert, yang nantinya, usai mengikuti workshop tersebut, para peserta diminta mencoba mengaplikasikan ke masing -masing sekolah. Ia juga berharap, agar sekolah nantinya tidak mengalami hambatan dalam menerapkan aplikasi tersebut.
“Apalagi seluruh sekolah sudah mempunyai operator komputer, diharapkan operator tersebut mengajari para guru sehingga tidak ada lagi guru gagap teknologi (gaptek),” jelasnya
(Yan/ZK’75)
