Prihatin Pada Nasib TKI, Suharinomo Minta Disnaker Sumenep Tak Setengah Hati Menangani Pemulangan TKI

SUMENEP | JATIM, suaramedia.id – Keterlibatan Dinas Tenaga Kerja Sumenep dalam menangani pemulangan TKI asal kepulauan mendapat perhatian serius dari Suharinomo, seorang legislator asal Kangean yang selama ini dikenal sebagai pemerhati masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Sumenep.

Suharinomo mengaku banyak menerima pengaduan dari masyarakat kepulauan soal pemulangan TKI, terutama dari keluarga para TKI yang dipulangkan dalam keadaan sakit atau meninggal.

“Terus terang, beberapa hari ini saya menerima banyak sekali pengaduan. Mereka itu anggota keluarga dari para TKI yang dipulangkan dalam kondisi sakit atau dalam keadaan meninggal dari luar negeri. Yang menjadi keprihatinan saya, ini dinas tenaga kerja seperti tak peduli sama sekali”, Ujar Suharinomo kepada suaramedia.id Sabtu (16/1/21).

“Kalau bicara rantai koordinasi perlidungan tenaga kerja, itu kan sudah jelas dalam Permenaker Nomor 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri. Disnaker bisa berkoordinasi dengan Pelaksana Penempatan TKI Swasta agar pemulangan TKI yang sakit atau yang meninggal itu mendapat penanganan yang layak sampai ke rumahnya”, tambah suharinomo.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Suharinomo menekankan pentingnya perumusan kebijakan lokal mengenai penanganan pemulangan TKI asal Sumenep, khususnya mereka yang dilaporkan dalam keadaan sakit atau dalam kondisi meninggal.

“Saya kira pertimbangannya bukan hanya pada aspek regulasi saja. Kita juga perlu melihat persoalan TKI ini dari sisi sosial kemanusiaan. Regulasi itu kan substansinya untuk memanusiakan manusia. Istilahnya regulasi berbasis falsafah humanisme. Tidak memperlakukan manusia layaknya barang. TKI ini penyumbang devisa bagi negara. Jadi, kebijakan lokal untuk penanganan pemulangan TKI itu sangat penting”, tegas Suharinomo.

Disisi lain, Ketua Fraksi PAN ini minta agar Disnaker tidak melulu fokus pada pelatihan kerja untuk meningkatkan skill para pencari kerja. Ia juga mendesak agar Disnaker berupaya mengoptimalkan program perluasan lapangan kerja baru, terlebih pada masa-masa sulit akibat pandemi corona.

Baca Juga..!  DPRD Sumenep Rencanakan Kunker untuk Cegah Corona, Aktivis LIPK : Tumpang Tindih dengan Fungsi Gugus Tugas

“Kita semua tahu, pandemi ini memukul hampir semua sektor, khususnya ekonomi. Disnaker harus kreatif. Tidak hanya fokus pada program pelatihan. Jadi cara kerjanya itu harus progresif dan kontekstual. Artinya, dalam masa sulit begini, masyarakat butuh lapangan pekerjaan baru. Disnaker harus peka dengan cara memaksimalkan program penciptaan lapangan kerja baru”, pungkasnya.

(Pewarta: Massurah)

Facebook Comments