Parah Sepanjang Sejarah, Begini Kondisi Pasca Banjir Kiriman di Kelurahan Panbar Kota Tangerang

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Para korban banjir di Kelurahan Panunggangan Barat (Panbar), Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten. Pasca banjir kiriman akibat meluapnya sungai Cisadane yang terjadi pada Rabu (1/1/20), tampak masih membawa serta merapikan barang-barang berharga milik mereka, di tiap-tiap rumah.  

Pantauan suaramedia.id, mayoritas warga korban banjir tersebut pun terlihat sangat kelelahan sembari terus saja mengais barang rumah tangga milik mereka yang masih tersisa. 

Ketinggian air yang bervariasi hingga mencapai kurang lebih 1,8 sampai 2,5 meter di beberapa lokasi, konon katanya juga yang terparah sepanjang sejarah banjir kiriman di Kota tersebut, lantaran rumah-ramah warga hanya tinggal terlihat atapnya saja.

“Udah kayak lautan banjirnya parah banget, rumah-rumah warga keliatan gantengnya doang. Barang-barang dokumen sama surat-surat penting warga juga banyak yang terendam dan hanyut, porak-porandalah pokonya judulnya,” ujar Dedi Rahmadi salah seorang warga Rt 03 Rw 01 Kelurahan itu, Sabtu (4/1/20).

Selain kerugian harta benda, warga lain pun menceritakan bahwa akibat banjir tersebut banyak warga yang mulai terganggu kesehatannya. 

“Bukan itu aja bang, warga juga banyak yang mengeluh sakit badan akibat banjir, ada yang kelelahan, gatel-gatel dan kram. Soalnya banjir tahun ini parah jasa,” ujar warga lainnya. 

Warga juga berharap pemerintah dapat menanggulangi banjir kiriman yang sering meresahkan warga khususnya di pinggiran kali cisadane itu.

“Untuk apa pemerintah pusat menurap bantaran sungai cisadane kalau masyarakat masih kebanjiran, mending gak usah saja kalau hanya buang-buang anggaran dong. Yang lebih disayangkan lagi kenapa penurapan hanya separuh, tidak semuanya di turap, inikan jadi percuma. Ada apa nih, apa ada yang sengaja menghambat pembangunan penurapan ini ?, saat ini masyarakat menduga, apa mungkin ada kegiatan dari orang-orang yang menamakan dirinya aktivis lingkungan yang mungkin tidak mau kehilangan tempat garapannya dan kebetulan mereka juga dekat dengan pejabat, sehingga pemerintah kota tangerang masih saja mempertahankan bantaran kali yang separuhnya lagi tidak diturap,” ungkap salah satu tokoh setempat yang namanya tidak ingin disebutkan. 

Baca Juga..!  Lomba Tari Kreasi Tradisional Tingkat Sekolah Dasar, SDN Kabar 1, Raih Juara 3

“Di Kelurahan Panunggangan Barat, waktu banjir kemarin (Awal Tahun Baru 2020 _red) ada ratusan rumah warga yang terendam dan ribuan kepala keluarga terpaksa mengungsi, karena ketinggian banjir kemarin hampir melebih tanggul. Kami atas nama masyarakat berharap kedepan pemerintah yang sekarang dapat mengantisipasi banjir kiriman ini, karena walau bagaimanapun pemerintah harus bertanggung jawab dan dapat bekerja secara optimalkan untuk masyarakatnya,” tutupnya. 

(Ksh)

Facebook Comments