KH. Ma’ruf Amin Menutup Jambore Kebangsaan dan Kebudayaan Propinsi Banten di Masjid Agung Banten Lama

KOTA SERANG | BANTEN, suaramedia.id – bertempat di Kawasan Masjid Agung Banten Lama, digelar Penutupan Jambore Kebangsaan dan Kebudayaan Propinsi Banten yang di gagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten, diikuti oleh Mahasiswa se Propinsi Banten. Minggu (25/8/2019).

Hadir dalam kegiatan tersebut Cawapres terpilih KH. Ma’ruf Amin, Kapolda Banten Irjen Pol Drs. Tomsi Tohir, M.Si, Angggota Dewan Pertimbangan Presiden, Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi, S.IK, Sekda Propinsi Banten, Walikota Serang H.Syafrudin, S.Sos, M.S.i, Danrem 064/Maulana Yusuf, Dandim 0602/Serang, Para Mahasiswa se Propinsi Banten dan Para Undangan lainnya.

Dalam Sambutannya KH. Ma’ruf Amin yang merupakan Calon Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 menegaskan kepada seluruh penerus bangsa untuk selalu menjaga persatuan.

Hal tersebut ia sampaikan pada saat sambutan di acara jambore kebudayaan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Serang, di Kesultanan Banten, Kota Serang, Minggu, (25/08/2019).

“Saya kira partisipasi penting dari mahasiswa, berbagai macam agama, ras, suku dan bangsa, kita tetap bisa dipersatukan. Ini prestasi yang luar biasa, melalui kesepakatan konsensus nasional, tugas kita adalah menjaga dan memihara kesatuan,” katanya.

Dalam wilayah konsensus nasional, Lanjut KH Maruf Amin, itu tidak boleh melakukan upaya yang kemudian mencederai kesepakatan bersama.

Ia menjelaskan, ketika ada isu tentang khilafah, maka khilafah tentu menyalahi kesepakatan karena negara ini kesepakatanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pertanyaanya kenapa khliafah ditolak, saya bilang itu tertolak bukan ditolak. Tertolak dengan sendirinya karena menyalahi kesepakatan,” tegasnya.

“Jadi sebenarnya tidak perlu ada ketegangan, negara ini harus dirawat. Dan Banten harus jadi pelopor dalam menjaga NKRI. Mahasiswa harus ada didepan, berfikir rasional jangan emosiomal,” pungkasnya.

Baca Juga..!  "PWI Kecam Intimidasi dan Ancaman Pembunuhan Terhadap Wartawan Detik.com"

(Red)

Facebook Comments