Kemensos RI Salurkan Bantuan Sosial Santunan Pada Ahli Waris Korban Tsunami Selat Sunda

PANDEGLANG | BANTEN, suaramedia.id – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) diwakili oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dr.ir. Harry Hikmat M.Si, menyalurkan bantuan sosial kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana alam tsunami Selat Sunda Pandeglang yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

Sebanyak kurang lebih 112 ahli waris, berkumpul dalam acara pemberian bantuan sosial yang dilaksanakan di Gedung Pendopo Kabupaten Pandeglang, Banten. Rabu (26/6/19) sore.

Dalam kesempatan itu, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dr. Ir. Harry Hikmat M.Si., mengatakan. Sebagaimana diketahui, masing-masing ahli waris rencananya akan mendapat Rp.15 juta (lima belas juta rupiah). Selain itu para keluarga korban tsunami yang masih hidup pun juga pastinya di beri santunan jaminan hidup disesuaikan dengan jumlah personil di keluarga. Dengan ketetapan per individunya, mendapat jaminan hidup sebesar Rp.600.000 dikali jumlah personil dalam keluarga tersebut.

“Contoh jika dalam satu keluarga korban bencana tsunami yang masih hidup itu, ada 5 orang maka akan mendapat 5 x Rp.600.000 yakni Rp.3000.000 ditambah yang Rp.15.000.000,- .dengan demikian Maka keluarga ini mendapat Rp.18.000.000(delapan belas juta rupiah). Akan tetapi jika keluarga korban tsunaminya di keluarga itu hanya 5 orang saja serta tidak ada yang meninggal dunia pada saat kejadian, maka hanya mendapat Rp 600.000 x 5 orang yaitu hanya Rp.3000.000(tiga juta) saja,” ujarnya.

Ditambahkan, Harry Hikmat, dari 122 orang ahli waris, sebanyak 5 ahli waris lainnya secara simbolis. Sudah langsung diberikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo pada saat ia beserta rombongan satu hari setelah kejadian tsunami, berkunjung ke lokasi bencana.

“Dalam pencairan atau pengambilan uang bantuan sosial tersebut, pihak ahli waris bisa langsung via agen BRI link (tempat pengambilan uang yang disediakan bank BRI) yang ada di Kabupaten Pandeglang” ucapnya.

Baca Juga..!  Muhammad Rizal DPR RI Gelar Sosialisasi KIE Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat di Pinang

Masih kata Harry Hikmat, dari 10 Kecamatan yang terlanda bencana tsunami, sebanyak 9 Kecamatan telah memiliki validasi data yang lengkap. sehingga, para keluarga yang ada di ke 9 Kecamatan itu pun sudah bisa langsung menerima bantuan tunai di BRI link, sedangkan satu Kecamatan lain yaitu Kecamatan Sumur, para keluarga atau ahli waris korban bencana tersebut masih belum bisa menerima bantuan, lantaran belum beresnya validasi data yang diajukan.

“Pak Camat dari Kecamatan Sumur moga bisa menyelesaikan validasi datanya dengan segera ya. Dan kita berharap bisa diberikan berbarengan dengan bantuan PKH (program keluarga harapan) tahap tiga(3) yaitu nanti pada Juli mendatang” ungkapnya.

Hery pun memaparkan, terkait kenapa pemberian bantuan santunan kematian korban bencana tsunami pada ahli warisnya, dilaksanakan pada Juni ini yang padahal pada saat terjadi bencananya yaitu 22 Desember 2018 atau 5 bulan lalu. Jawabnya, hal itu dikarenakan pihak kementerian harus terlebih dahulu menerima kelengkapan validasi data dari Pemkab Pandeglang yang benar-benar sesuai dengan by name by addresnya, sedangkan proses pendataan yang dilakukan oleh pihak Pemkab Pandeglang pun harus dilakukan secara cermat, teliti, faktual dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Wajarlah bila sampai memakan waktu lebih kurang 5 bulan. Tokh yang penting pada saat beberapa jam usai kejadian bencana tsunami pihak pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat, telah melakukan langkah tanggap darurat. Seperti memberikan bantuan makan minum, tenda, pakaian,selimut dan lain-lain sesuai yang dibutuhkan para korban saat itu,” tandas Herry.

Sementara, Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita mengatakan, dengan jumlah Rp.15 juta plus uang jaminan hidup per orangnya sebesar Rp.600.000 untuk per satu keluarga korban bencana tsunami, memang bisa dibilang tidak bisa menggantikan kesedihan yang mereka rasakan secara mendalam. Namun demikian paling tidak para keluarga korban bencana tsunami bisa memanfaatkan bantuan tersebut untuk memulai geliat kehidupannya. Ditambah pihak Pemkab Pandeglang pun telah memberikan uluran tangan bantuan lainnya seperti membangunkan hunian sementara bahkan dalam waktu dekat akan dibangunkan pula sejumlah hunian tetap untuk ditempati selamanya oleh para keluarga korban .

Baca Juga..!  Sertijab Kades Bitung Jaya, Begini Pesan Camat Cikupa dan Warga

“Selain itu, pihak Pemkab Pandeglang ada pula upaya lainnya, seperti pemulihan mental dan upaya-upaya lainnya, sehingga para keluarga korban bencana bisa bangkit kembali penuh gairah dan semangat hidupnya menyala kembali normal seperti semula” ungkap Irna Narulita.

Ditempat yang sama, Pimpinan Cabang BRI Pandeglang, Burhan mengungkapkan, para ahli waris korban bencana Tsunami Selat Sunda dapat mencairkan uangnya, di agen-agen BRI link (tempat pengambilan uang). Dengan jumlah tempat sebanyak 700 unit, yang tersebar di Kecamatan Labuan sebanyak 400 unit dan sisanya yang 300 lagi tersebar di Kecamatan Sumur, Panimbang, Sobang, Carita maupun di Pandeglang Kota.

“Tempat-tempat pengambilan uang tersebut adalah juga untuk mempermudah mereka (para ahli waris korban bencana tsunami-red) dalam mencairkan uangnya,” pungkas Burhan.

(AsepWE)

Editor : Kosasih

Facebook Comments