SUMENEP | JATIM, suaramedia.id – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Suharinomo, menyangsikan pernyataan pihak Disparbudpora terkait kerusakan lapangan sepak takraw di Kecamatan Sapeken.
Menurut Suharinomo, pernyataan pihak Disparbudpora banyak yang kontradiksi dengan fakta-fakta yang diadukan sejumlah warga Sapeken kepada dirinya.
“Subiyakto menyebut ketebalan lantai lapangannya 5 cm, padahal aduan warga ke saya, pada bagian tengah yang retak itu hanya 1,5 cm dan itu tidak dicor. Jadi tidak seperti lantai lapangan sepak takraw pada umumnya”, ujar Suharinomo pada suaramedia.id di Sumenep, Selasa (2/2/2021)
Suharinomo juga mempertanyakan keterlibatan konsultan pengawas selama proses pengerjaan lapangan sepak takraw oleh rekanan CV. Maria Cipta. Sebab berdasar aduan warga yang disampaikan kepada dirinya tak ada pengawasan pekerjaan oleh konsultan.
Secara terpisah, konsultan pengawas pada pekerjaan lapangan sepak takraw di Sapeken mengakui pengerjaan lantai lapangan oleh rekanan mempunyai ketebalan yang tidak sama sehingga menjadi tempat genangan air.
“Alhandulilah kami dapat informasi dari media mengenai kerusakan itu. Memang kendala itu ada. Karena kurang rata, ketinggiannya tidak rata. Jadi air ada yang menggenang disitu”, kata Saiful hidayat, direktur CV.Azril Consultant kepada suaramedia (2/1)
Saat ditanya mengenai upaya dari rekanan untuk meratakan tanah sebelum pekerjaan lantai dimulai, Saiful mengungkapkan pekerjaan lantai oleh rekanan hanya mengikuti kontur tanah.
“Jadi pekerjaan lantai oleh rekanan itu hanya mengikuti medan (kontur tanah). Sehigga terjadi perbedaan ketebalan pada lantai”, ucap Saiful.
Saiful berjanji akan segera berkordinasi dengan pihak rekanan CV. Maria Cipta, PPK dan Dinas Pariwisata agar kerusakan yang terjadi pada lapangan sepak takraw dapat ditangani.
“karena masih dalam masa pemeliharaan, saya akan menghubungi pihak rekanan, PPK dan juga pihak dinas agar kerusakan pada lapangan sepak takraw itu segera diperbaiki”, pungkasnya.
(Pewarta: Massurah)
