FKPT Banten Gelar Dialog Online Banten Damai

LEBAK | BANTEN, suaramedia.id – Kepala Bidang Media Massa, Hukum dan Hubungan Masyarakat, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten, Sehabudin, menggelar Dialog Online dengan Tema BANTEN DAMAI “Isu Hoax dan Peran Serta Media Cegah Gerakan Faham Menyimpang yang dihadiri oleh awak media, Penggiat medsos dan masyarakat, yang di moderatori oleh Dede Rujhan.

Kegaiatn tersebut dibuka dengan pemaparan dari ketua FKPT Banten, yang menerangkan bahwa banyak masyarakat yang terjangkit virus gerakan, dan pemahaman radikalisme yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gerakan-gerakan terorisme biasanya selalu menyudutkan pemerintah agar terjadi kerusuhan di masyarakat, sehingga hilang rasa percaya pada pemerintahan dan hilang rasa cinta terharap tanah air Indonesia.

Setelah paparan dari ketua FKPT, dialanjutkan pada materi pertama oleh Ade Ariyanto selaku Kepala Kesbangpol Provinsi Banten, yang memaparkan betapa pentingnya kewaspadaan akan bahaya Hoax yang mengancam persatuan dan kesaatuan bangsa.

“Pentingnya media dalam mencegah hoax, hal membuat para Jurnalis harus cermat dalam menyaring pemberitaan yang beredar dikalangan masyarakat,” ujarnya.

Sambungnya, para insane Pers harus bisa menyajikan berita yang berimbang, mengedukasi masyarakat dengan suguhan berita faktual dan terpercaya, terkait verifikasi berita, para Jurnalis sebaiknya On The Spot ke lokasi kejadian atau sumber berita dan mendapatkan informasi dari berbagai sumber.

Sebagai narasumber kedua, Kepala Bidang Media Massa, Hukum dan Hubungan Masyarakat FKPT Provinsi Banten Sehabudin, dirinya menjelaskan bahwa, media saat ini memegang peranan penting dalam berbagai aktifitas kehidupan sosial masyarakat. Sehingga hal ini dijadikan alat bagi penyebar hoax, dalam melancarkan aksinya, dengan tujuan menumbuhkan rasa risau masyarakat, memecah belah, mengadu domba, memperkeruh situasi dan kondisi bangsa.

“Oleh kerena itu, Kita harus mampu mecegah, pertama dengan mampu mengidentifikasi apakah informasi itu Judul provokatif atau tidak, kedua meneliti apakah alamat situs tersebut resmi atau tidak resmi, ketiga periksa informasi tersebut apakah berita fakta apa Opini, ke empat cek keaslian foto atau dokumennya, kelima pemberitaan biasanya tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu dan ke enam selalu bermuatan fanatisme dan ekslusif atas nama ideologi,” ungkapnya.

Baca Juga..!  Refleksi Akhir Tahun DPC Gerindra Kota Tangerang

Pewarta : (By Gone)

Facebook Comments