Disnakertrans Pandeglang Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi Di Huntara

PANDEGLANG| BANTEN, suaramedia.id – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang, menggelar acara pelatihan berbasis kompetensi di Hunian Sementara (Huntara) atau tempat penampungan sementara bagi para keluarga korban bencana tsunami Selat Sunda, di Kampung/Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Propinsi Banten.

Pelatihan berbagai keterampilan itu diikuti oleh 64 peserta dari para keluarga korban tsunami yang berumur minimal 18 hingga ada yang sudah 60 Tahun.

Waktu kegiatan selama 160 jam dan dimulai dari Senin (1 Juli 2019) hingga Sabtu (20 Juli) hari ini. Dan kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Daerah Bidang Pemerintahan (Asda 1) H.Agus Priyadi sekaligus mewakili Bupati Pandeglang, Hj.Irna Narulita.

Demikian diungkapkan Kepala Disnakertrans Kabupaten Pandeglang, H.Sukran SH.MH diruang kerjanya, Sabtu (20/7) tadi pagi.

“Pembangunan terkait dengan Ketenagaan di kabupaten ini perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Karena urusan ketenaga kerjaan merupakan hal yang sangat kompleks” ujarnya.

Masih ungkap Sukran, termasuk ratusan keluarga korban bencana tsunami yang terjadi pada 22 Desember Tahun 2018 lalu, mereka banyak kehilangan jiwa ,harta benda. Sehingga untuk memulihkan perekonomiannya perlu dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Sedangkan yang dilakukan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu dengan cara membantu mereka dengan pelatihan keterampilan dan keahlian berbasis kompetensi, sehingga setelah mereka memiliki berbagai skill(keahlian) bisa mandiri berwira usaha atau bisa pula mendapat pekerjaan.

Sukran menandaskan dari sebanyak 64 orang itu, mereka dibagi beberapa kelompok, yakni kelompok yang mendapat pelatihan tata boga, keterampilan menjahit, montir sepeda motor, jurusan listrik dan ada pula yang dilatih di bidang pengelasan.

“Selain mendapat ilmu keterampilan, mereka juga(peserta) mendapat jatah makan serta uang transport, dan juga sertifikat”.

Baca Juga..!  Kajari Pandeglang Kunjungi Ulama, Panti Jompo dan Anak Yatim

Terpisah, Asda 1 Bidang Pemerintahan, H.Agus Priyadi mengatakan, Secara umum, persoalan ketenagakerjaan khususnya masalah oengangguran, diakibatkan karena pertumbuhan angkatan kerja tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai. Selain itu banyak para pencari kerja yang unskill (belum memiliki keahlian) sehingga tidak mampu bersaing dalam mengisi kesempatan lowongan kerja yang tersedia.

Akibat persoalan tersebut, maka perlu adanya penanganan khusus, melalui proses pelatihan keterampilan diberbagai bidang kejuruan.

“angka pengangguran di Kabupaten Pandeglang saat ini, yakni 8,33 % atau sebanyak 40.000 orang. Mereka masih mencari pekerjaan. Dan dalam data ini termasuk para pekerja yang di PHK serta belum mendapat pekerjaan lagi” ungkapnya.

(Asepwe)

Facebook Comments