KOTA TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Dalam rangka menekan terjadinya infeksi RSUD Kota Tangerang mengadakan Sosialisasi Program Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kota Tangerang kamis 19/12/2019, yang diikuti oleh perawat medis dan non medis, Satpam hingga Ofice Boy ( OB ).
Adapun tujuannya : Adalah untuk meningkatkan ketrampilan petugas dalam mengendalikan dan pencegahan infeksi secara dini. Selain memberikan kesempatan petugas untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang PPI, juga untuk meningkatkan peran serta petugas kesehatan khususnya perawat dalam meningkatkan keamanan pelayanan di rumah sakit sehingga pasien bisa terlayani dengan tanggap, cepat dan aman.
Bentuk Kegiatan Sosialisasi adalah : Berupa diskusi dan Presentasi ,tanya jawab serta simulasi.
Harapan diadakan pelatihan tersebut agar seluruh staff di rumah sakit umum daerah kota tangerang ini bisa mengerti dan memahami serta menyadari arti pentingnya pengendalian infeksi dan pada akhirnya tercipta sikap dan perilaku yang selalu steril dan kondusif terhadap upaya pencegahan serta pengendalian infeksi secara dini.
Demikian dikatakan dr.Hesti SpP, saat mengadakan giat acara pelaksanaan dilantai empat RSUD Kota Tangerang kamis (19/12/19) Menurut dr.Spesialis paru pada rumah sakit umum daerah kota Tangerang sesuai dengan visinya yaitu ” Terwujudnya RSUD Kota Tangerang sebagai rumah sakit rujukan yang berdaya saing dan berahlaqul Karimah”, PPI adalah merupakan program kegiatan yang setiap tahunnya diadakan dua kali dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur RSUD Kota Tangerang, dr.Heny Herlina.H.MKM
“Hal ini penting dilaksanakan bukan saja kepada perawat namun semua karyawan,termasuk Ofice Boy (OB) juga kami ikut sertakan”
Hal itu kami lakukan agar semua karyawan termasuk OB kami ikut sertakan agar semua paham dan mengerti tentang fungsi PPI di RSUD ini bisa sterilisasi.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi PPI ini dilaksanakan mulai dari hari senin tgl,16/12/2019 sampai dengan selesai. Dengan mengikut sertakan seluruh karyawan medis dan non medis dengan agenda pagi dan siang.Ujar dr.Hesty.SpP.
Acara yang dilaksanakan selama 5 hari itu, selain PPI, juga program Bantuan Hidup Dasar ( BHD ) Salah satu anggota Tim BHD dr. Puji Lestari mengatakan suatu tindakan kita berikan apabila menemukan korban yang mengalami detak jantungnya berhenti tidak ada sirkulasi secara dini, kita lakukan pencegahan sehingga selain perawat baik medis dan non medis, semua karyawan mulai dari security sampai ke Ofice Boy ( OB ) bisa mengerti, jadi apabila menemukan pasien yang darurat tidak bisa napas di RSUD ini bisa ditangani.
Menurut dr.Puji BHD wajib diadakan untuk semua karyawan pada RSUD ini, secara terpapar. Program ini harus diadakan setiap tahun sekali, sebagai represhing bagi setiap karyawan.
Dalam pelaksanaan latihan, sebelum ke pasien yang sebenarnya,kita adakan pelatihan materi dan praktek menggunakan boneka untuk mengetahui kedalaman sudah benar atau belumnya yang kita kerjakan.
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan bisa memberikan bantuan hidup dasar yang berkwalitas. Dan untuk pencegahan saat pasien masuk ada skoring untuk mengelompokan pasien-pasien yang rawan mengalami code blue kita perhatikan,nanti setelah masuk ke kamar rawat sudah ada pemilahan ungkapnya.
(Adv)
