Bupati Lebak, Isi Webinar Gerakan Nasional Revolusi Mental

LEBAK | BANTEN, suaramedia.id – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Gerakan Nasional Revolusi Mental, yang diselenggarakan oleh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Banten, sebagai salah satu dari rangkaian acara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-74, bertempat di Lebak Data Centre, Provinsi Banten, Selasa (10/11/2020).

Webinar ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bagi para birokrat dan ASN untuk melakukan suatu perubahan sehingga diharapkan dapat berperan menjadi agen perubahan sebuah langkah ke depan, berpikir untuk maju dan lebih kreatif dalam melakukan sebuah hal, yang dianggap penting dilakukan sebuah perubahan ke depannya. Selain Bupati Lebak kegiatan juga diisi oleh beberapa narasumber lainnya seperti, Dini Kusumawati Kepala Biro Ortala Setjen Kemenkeu dan Nyoman Shuida Deputi Bidang Koordinasi GNRM, Menko PMK.

Dalam paparannya Bupati memperkenalkan secara singkat, tentang wilayah Kabupaten Lebak, serta menjelaskan 5 gerakan perubahan Indonesia yang sudah diterapkan di Kabupaten Lebak, serta beberapa inovasi dalam pelaksaannya, diantaranya Inovasi Lebak Melayani yaitu aplikasi layanan online kartu kuning/pencari kerja, modul rawat jalan RSUD Dr. Adjudarmo (sistem informasi manajemen rumah sakit/ SIM-RS), Inovasi Lebak Bersih yaitu Klinik Konsultasi Dana Desa dan Aplikasi Sistem Informasi Keselamatan Lalu Lintas, Inovasi Lebak Mandiri yaitu Mantri Tani Desa (MTD, Pakan Alternatif Hemat (PAHE), Inovasi Lebak Tertib yaitu Asal Ketik Arsip Nampak (Atikan), yang bertujuan untuk mempermudah pengelolaan kearsipan, dan Inovasi Lebak Bersatu adalah Program Jamilah (Jemput, Antar, Ibu Hamil dan Melahirkan), yang membantu dan memfasilitasi ibu hami bermasalah.

“Transformasi digital pada berbagai sektor bukan lagi sebuah pilihan, tapi sudah menjadi keniscayaan dan keharusan, jadikan teknologi sebagai nafas dari perubahan,” ungkap Bupati.

Baca Juga..!  Terbentuknya Tangerang Tengah Sudah Wacana Lama dan Menjadi Keinginan Masyarakat

Sementara itu Nuning Sri Rejeki Wulandari Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Banten mengatakan, revolusi mental merupakan sebuah sikap untuk memperbaiki pola pikir dan cara bertindak dalam kehidupan bersama sebagai masyarakat Indonesia.

“Revolusi mental mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila,” ucap Nuning.

Nuning juga menambahkan, revolusi mental adalah gerakan nasional untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dengan kata lain, revolusi mental adalah gerakan hidup baru bangsa Indonesia.

Pewarta : (Ricky)

Facebook Comments