Anak-anak dan Warga Korban Tsunami Banten Jalani Trauma Healing Bela Negara

BANTEN | JABARsuaramedia.id –  Upaya kemanusiaan pemulihan psikologis korban tsunami pesisir Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun relawan. Termasuk yang dilakukan para relawan Bela Negara dari Yayasan Barisan Patriot Bela Negara (YBPBN) Kementerian Pertahanan.

Mereka melakukan trauma healing di Dusun Tanjung Lame Desa Ujungjaya Kecamatan Sumur. Sekitar 250 orang yang terdiri dari anak-anak dari Balita dan Paud sampai dengan Lansia yang terdampak tsunami, diberikan pemulihan trauma melalui pendekatan spiritual dipadukan dengan psikologis. Minggu pagi (13/1/2019).

Kegiatan mendapatkan respon sangat baik dari warga dan tokoh masyarakat setempat, termasuk Koordinator Layanan Dukungan Psikososial, Taruna Tanggap Bencana, Labuan Banten, Siti Nurdjanah. Relawan Bela Negara juga ditopang atau dukungan dari Koperasi Madu Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, Jabar, melalui Korlap Posko Hendra Pranova, SE.MM.

Terlihat Ketua Relawan Belneg Achmat Juniawan (51) Eman Sulaeman, Syafrijal (59), Nanang (55) dan Cepi Gantina (belanegaranews.com) menyisipkan edukasi tentang pemahaman bela negara dan pendalaman pancasila dengan sesekali diselingi game dan pembagian hadiah guna memacu semangat dan keceriaan. Disampaikan Achmat Juniawan, bahwa pihaknya mendapatkan mandat penuh dari Dir Bela Negara Kemhan, Brigjen TNI Tandyo Budi Revita, S.Sos, guna melaksanakan pemulihan kemanusiaan di Banten selama 2 hari, kemudian menyusul langsung ke Provinsi Lampung Selatan di daerah Kota Kalianda serta Pulau Sebesi (yang terletak di wilayah Desa Tejang Kecamatan Rajabasa).

“Pemulihan psikologis, pada dasarnya membuat anak-anak sibuk bermain, menggambar, bernyanyi dan mendengarkan dongeng. Kalau anak-anak justru lebih mudah pulih psikisnya dibandingkan orang dewasa,” ungkapnya melalui pesan whatsapp kepada Serka Aan Setyawan, Humas Kodim 0713 Brebes.

Baca Juga..!  Percepat Penanganan Covid -19, Pemkab Purwakarta Dirikan Khusus Rumah Karantina

Sementara salah satu anak, Dedeh (11) menyatakan terima kasih, “Kami diajak bermain dan diberi hadiah, ini membuat kami Anak-anak bahagia karena dapat berkumpul bermain bersama,” cetusnya. Pewarta : (CepiG/Aan0713).

Facebook Comments