LEBAK | BANTEN, suaramedia.id – Aliansi pemuda dari beberapa Desa di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, mendesak pemerintah agar segera membangun jalan rusak yang ada di 4 desa yaitu Desa Parungpanjang, Desa Katapang, Desa Parungsari dan Desa Karang Pamindangan, Kamis (21/6/19).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai sudah tidak mementingkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan pancasila poin ke lima.
Aksi tersebut dilakukan dengan cara berorasi di depan kantor Camat Kecamatan Wanasalam, serta menanam pohon pisang di jalan berlubang dan bertuliskan nada kritikan terhadap pemerintah terkait pembangunan jalan tersebut.
Jalan rusak ini mengakibatkan terhambatnya mobilitas masyarakat, terlebih ketika musim hujan tiba banyak genangan air yang menutupi lubang yang ada pada ruas jalan, sehingga angka kecelakaan meningkat dibandingkan musim kemarau.
Sudah bertahun-tahun jalan rusak ini sudah dirasakan oleh masyarakat setempat, pasalnya sejak terakhir dibangun pada tahun 2012, hingga saat ini akses jalan tersebut belum pernah diperbaiki lagi.
Desa lain yang berada di Kecamatan Wanasalam, memiliki jalan yang layak untuk digunakan, meskipun rusak pemerintah langsung sigap memperbaiki, tidak pernah dibiarkan rusak, Tidak halnya dengan di empat Desa ini, yang seolah Pemerintah acuh dan tidak adil dalam pemerataan pembangunan.
Herdiana Darma selaku ketua aksi mengatakan, Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes dan kritik terhadap pemerintah yang membiarkan jalan di Desa tersebut mengalami kerusakan selama tujuh tahun terakhir, tidak seperti di Desa lain yang sudah layak, selain itu pihaknya juga mendesak pemerintah agar secepatnya membangun jalan guna mengehentikan penderitaan masyarakat akibat jalan rusak serta mengamalkan nilai pancasila poin ke lima.
“Jalan rusak ini selain mengakibatkan kecelakaan juga menimbulkan sesak napas, badan terasa sakit dan kotor pada rumah-rumah warga,” ujar Herdi.
Sambung Herdi, sebelumnya pihaknya juga pernah melapor pada dinas terkait, namun diminta untuk menunggu dengan waktu yang tidak pasti.
“Kami mendesak agar pemerintah segera membangun jalan dan menghentikan penderitaan masyarakat akibat jalan rusak yang ada di wilayah Wanasalam ini,” tegasnya.
Sementara itu Cece Saputra selaku Camat Wanasalam ketika dikonfirmasi suaramedia.id menuturkan, pihaknya tidak mengetahui terkait aksi yang dilakukan oleh para pemuda yang menggelar demo tersebut, pasalnya jika pihaknya mengetahui sudah pasti akan langsung ditanggapi oleh pihak kecamatan.
“Pada dasarnya hal ini sudah Kami sampaikan kepada pihak Kabupaten pada bulan Mei 2019 lalu, terkait akses jalan tersebut akan dilakukan perbaikan namun pihak pemerintah akan memperbaiki akses jalan dari bolang menuju Wanasalam terlebih dahulu, setelah akses itu selesai barulah pihak pemerintah akan fokus ke akses jalan bejod hingga Ketapang ini,” ungkap Cece.
Pewarta : (Nita)
